Nasihat yang sama dalam menulis, ketika hendak menulis cukup mulai saja menulis, terlalu banyak mikir akhirnya tulisan gak selesai-selesai, mikirnya sambil nulis saja.
Seseong tidak akan pernah menghasilkan tulisan yang bagus untuk pertama kalinya. Tulisan yang kita baca di buku, koran, majalah dan tulisan-tulisan lainnya itu adalah tulisan hasil editing yang dilakuakan berulang-ulang.
Wajar jika pemula menghasilkan tulisan pertamanya apa yang dinamakan dengan draf hasilnya pasti berantakan.
Menulis saja dulu toh nanti juga dapat diperbaiki. Begitu nasihat yang banyak penulis baca dan dengarkan dari rata-rata penulis hebat.
Menulis itu layaknya nulis surat dan ngobrol dengan anak kecil. Bayangkan jika kita ngobrol dengan anak kecil.
“All of the first draf are shirts”
Semua tulisan pertama pasti kacau-balau.
Bentul, memang itu kenyataanya setiap tulisan yang pertama hasilnya juga berantakan. Maka terlebih dahulu menulislah mengunkan pola free writing menulis mengalir.
Free writing maksudnya menulis apa yang terlitas dalam fkiran.
Penulis terarik membaca buku Jurnalistik Praktik Untuk Pemula yang ditulis oleh Asep Syamsudin M. Romi, S.IP. dalam bukunya ia menuliskan wejengan dari James G.Robin & Barbara S. yang patut dijadikan nasihat.
Jangan tunggu sampai anda dapat menulis kalimat atau bab-bab yang sempurna atau ungkapan-ungkapan yang dalam. Janganlah terkejut jika anda gagal untuk mempertunjukkan atau menghasilakn kulitas yang tinggi dalam tulisan pertama anda. Pokoknya teruslah memulianya.
Menilai apa yang sudah kita tuliskan adalah langkah kemudian …. Kita perlu untuk kritisi dan selalu berkeinginan dan selalau berkeinginan untuk mengubah dan memperbaikinya… yang terbaik dilakukan, kalau mungkin, ialah menjauhkan atau menyimpan dulu apa yang sudah ditulis itu, dan kemudian memeriksa kembali ….. Seorang penulis yang baik ialah juga seorang penulis ulang yang baik (a good write is also a good rewiter…)
Sebagai penulis pemula perlu menyusun rencana dan topik yang akan ditulis, selanjutnya menentukan outline atau kerangka tulisan yang pada umumnya terdiri dari pendahuluan, bagian isi atau tubuh tulisan dan penutup.
Ingat penulis pemula harus belajar dari penulis hebat dengan membaca dan mempelajari tulisan mereka, gaya penulisannya dan bagaimana mereka menuangkan ide dan menuliskan pikirannya.
Terkadang penulis pemula harus menjadikan sosok penulis hebat sebagi ideolanya.Penulis idola berperan penting sebagai motivator yang akan menggerakkannya. Ketika ia mengalami kebuntuan dalam menulis ia akan ingat sang idolanya sehingga ia bangkat kembali.
Jangan banyak mikir dulu, jangan banyak kritik dulu, tulis yang banyak dulu, selesaikan apa yan sudah anda mulai.
When you are writing a first draft, don`t worry if what comes out is any good or not. Just write
(Jika kamu menulis draft pertama, jangan pikirkan hasilnya akan bagus atau tidak, yang lebih penting untukmu adalah terus menulis.)
Menulis saja dulu toh nanti juga dapat diperbaiki. Begitu nasihat yang banyak penulis baca dan dengarkan dari rata-rata penulis hebat.
Menulis itu layaknya nulis surat dan ngobrol dengan anak kecil. Bayangkan jika kita ngobrol dengan anak kecil.
“All of the first draf are shirts”
Semua tulisan pertama pasti kacau-balau.
Bentul, memang itu kenyataanya setiap tulisan yang pertama hasilnya juga berantakan. Maka terlebih dahulu menulislah mengunkan pola free writing menulis mengalir.
Free writing maksudnya menulis apa yang terlitas dalam fkiran.
Penulis terarik membaca buku Jurnalistik Praktik Untuk Pemula yang ditulis oleh Asep Syamsudin M. Romi, S.IP. dalam bukunya ia menuliskan wejengan dari James G.Robin & Barbara S. yang patut dijadikan nasihat.
Jangan tunggu sampai anda dapat menulis kalimat atau bab-bab yang sempurna atau ungkapan-ungkapan yang dalam. Janganlah terkejut jika anda gagal untuk mempertunjukkan atau menghasilakn kulitas yang tinggi dalam tulisan pertama anda. Pokoknya teruslah memulianya.
Menilai apa yang sudah kita tuliskan adalah langkah kemudian …. Kita perlu untuk kritisi dan selalu berkeinginan dan selalau berkeinginan untuk mengubah dan memperbaikinya… yang terbaik dilakukan, kalau mungkin, ialah menjauhkan atau menyimpan dulu apa yang sudah ditulis itu, dan kemudian memeriksa kembali ….. Seorang penulis yang baik ialah juga seorang penulis ulang yang baik (a good write is also a good rewiter…)
Sebagai penulis pemula perlu menyusun rencana dan topik yang akan ditulis, selanjutnya menentukan outline atau kerangka tulisan yang pada umumnya terdiri dari pendahuluan, bagian isi atau tubuh tulisan dan penutup.
Ingat penulis pemula harus belajar dari penulis hebat dengan membaca dan mempelajari tulisan mereka, gaya penulisannya dan bagaimana mereka menuangkan ide dan menuliskan pikirannya.
Terkadang penulis pemula harus menjadikan sosok penulis hebat sebagi ideolanya.Penulis idola berperan penting sebagai motivator yang akan menggerakkannya. Ketika ia mengalami kebuntuan dalam menulis ia akan ingat sang idolanya sehingga ia bangkat kembali.
Jangan banyak mikir dulu, jangan banyak kritik dulu, tulis yang banyak dulu, selesaikan apa yan sudah anda mulai.
When you are writing a first draft, don`t worry if what comes out is any good or not. Just write
(Jika kamu menulis draft pertama, jangan pikirkan hasilnya akan bagus atau tidak, yang lebih penting untukmu adalah terus menulis.)
Betul Pak Lalu..yang penting menulis aja dulu👍🏻
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung, semoga tulisan ini bermanfaat
Hapus