Draf pertama itu biasanya tidak karuan.
Sebagian besar penulis sepakat untuk memudahkan kita menulis adalah langkah pertama dalam menulis yakni melepaskan diri terlebih dahulu dari aturan, teori dan beban dan segala aturan.
Dengan kata lain merdekakan diri untuk menulis menuangkan ekspresi dan menulis. Membebaskan diri kita untuk menulis.
Menulis saja dulu, biarkan mengalir begitu saja, setidaknya kita sudah memulai melaksanakan kegiatan pemanasan.
Beberapa penulis ternama melakukan hal yang sama juga dengan melepaskan dulu apa yang terlintas dalam kepala mereka melalui tulisan, sekalipun mereka sudah tahu pada bagian tersebut nanti tidak akan kepakai lagi.
Mislanya penulis legendaris Ernest Hemingway memberikan nasihat kepada kita ”the first draf anithing is shit.”
Artinya penulis sadar, tulisan awal pada akhirnya akan dibung juga, tapi ia tetap melakukannya karena ia sadar ini merupakan bagian dari proses menulis.
Pada tahapan ini penulis diajar untuk melepaskan apa yang ada pada kepala mereka secara bebas, sementara disatu sisi juga diajak berfikir sistematis.
Isa alamsyan dalam bukunnya “cara mudah menulis novel” dijelaskan, kesalah utama penulis yang duduk diam di depan laptop adalah tak menghasilkan apa-apa karena mulai bekerja sebagai penulis saat duduk di depan laptop. Padahal cara tersebut tidak seperti itu.
Kita punya banyak waktu 24 jam untuk terus berfikir memberikan ruang dalam menyusun apa yang harus diketik selama beberapa menit saja.
Waktu sibuk mislanya, duduk-duduk sambil menikmati secangkir kopi, saat menunggu anterian bis, kita manfaatkan untuk menyun ide tulisan berupa outline kerangka tulisan.
Hal ini jika dilakuakan maka ketika kita sudah berada di depan computer tinggal kita menungkan ide yang berlesaan di otak.
Jadinya ide sudah siap saji sebelum dinyalakan, dengan demikian kita tidak lagi mandek dan berfkir apa yang harus kita tulis.
Demkian tips jitu membebaskan dan melepaskan Isi kepala saat menulis untuk pemula, semoga tulisan ini dapat bermanfaat.
Seteluk, 13 april 2023
Lalau Fathurrahman
Guru dan blogger bermimpi menjadi penulis hebat
Menulis setiap hari mudah-mudahan bisa jadi buku
Posting Komentar