Kekhawatiran dan Mental Block

Kekhawatiran dan Mental Block

Kekhawatiran dan mental block, para penulis mengistilahkan dengan writer`s block, dimana seorang penulis menglami kendala gangguan, sehingga mandek ketika menulis.

Penulis membaca satu tulisan dari Akbat Zainuddin dalam bukunya UKTUB!. Akbar Zainuddin salah satu penulis buku best seller Manjadda Wajada. Pada buku tersbut dijelaskan penulis pemula mngalami beberapa permasalah ketika ia mulai meujudkan mimpinya menjadi penulis.

Menurut berbagai sumber, bukan saja penulis pemula yang diserang dengan mental block, namun penulis cekatanpun dapat dihinggapi olehnya.

Sekurngnya ada empat yang menjadi pemicu munculnya mental penghalang atau mental block yang dialamai oleh penulis pemula menurut buku UKTUB! Manjadda Wajada:

1. Kesulitan memulai
Kesulitan memulai merupakan tantang biasanya dialami oleh penulis pemula. Jangan hawatir mulai saja dulu, dari mana saja yang terfikir saat itu juga, jangan banyak fikir, tulis saja dulu. Jika terlalu lama dan banyak berfikir apa yang mesti ditulis lama-kelaman tulisan gak bakal selesai-selesai.

Apa yang terlintas dalam fikiran tulisakan saja, hingga membentuk kalimat. Tapi berantakan? biarkan berantakan dulu, toh juga ada tahapan berikutnya, Fase diman tulisan yang akan masuk pada tahap pensetingan pada tulisan, dipoles dengan sebaik mungkin.

2. Apa yang mesti ditulis
Tulisakan saja apa yang kita tahu, pahami, atau profesi kita dalam kehidupan sehari hari. Menulis misalnya dari apa yang kita sukai, cintai, mulai saja dari itu. Dengan demikian sangat mudah untuk dituliskan.

Kadang juga dari hal yang dari luar profesi kita, seorang guru misalnya, menulis bisa juga dengan hobi yang ia geluti setiap harinya. Terkadang dari yang kita rasakan, peristiwa-peristiwa menyedihkan, menyenangkan yang pernah kita alami dan rasakan.

3. Kehabisan ide
Seorang penulis pemula biasanya hawatir akan kehabisan ide, ibarat motor yang kehabisan minyak mogok ditengah jalan. Salah satu tips untuk mensiasatinya dengan membuat gambaran besar terlebih dahulu dari apa yang ia tulis, selanjutnya buatlah outline (kerangka tulisan) atau daftar isi.

Konsistenlah menulis setiap hari sesuai daftar isi tersebut, dengan demikian resiko kehabisa ide dapat dikurangi.

Cara lain juga agar ide tetap terjaga dengan banyak membaca buku, tentunya bacaan-bacaan yang sesuai dengan topik tulisan kita. Membaca merupakan bahan mentah tulisan sedangkan tulisan adalah hasil produk dari bahan mentahnya.

4. Hawatir tulisan bagus atau gaya bahasa
Memang ini menjadi tantangan, rasa kurang pecaya diri, kurang pede. Sebagain besar menurut penulis pasti merasakannya, namaun setiap penulis memiliki cara tersendiriu untuk melawannya.

Jika penyakit ini menyerang penulis satu cara adalah dengan tungkan saja ide dalam tulisan semua fikiran kita, menulis mengalir menulis secara bebas.

Lambat laun seiring waktu dengan banyak berlatih lama kelamaan akan terbiasa dan rasa tidak pede akan semakin berkung hingga muncul percaya diri.

Ingat buang saja semua kekhawatiran, hanya satu kata dan impian di depan mata dan fikiran kita. menerbitkan buku dan menjadi penulis. Pasti bisa!

Seteluk, 05 April 2023
Lalu Fathurrahman
Guru dan blogger mermimpi menjadi penulis hebat
Menulis setiap hari siapa tahu bisa jadi buku.

Posting Komentar