Tak jarang tulisan yang terkenasan monoton dan kaku dipengauhi oleh kepiawaian dari sang penulis. Mungkin karen faktor belum terbiasa menulis, gak melakukan editing, jam terbang penulis yang masih terbilang sedikit, dan banyak faktor lainnya.
Penulis hari ini akan menyajikan satu menu kepada pembaca setia blog ini, sembari menunggu azan magri guna menungu waktu berbuka pusa tinggal beberpa jam kemudian.
Tulisan yang menerik minmal melewati 5 tahapan, Lima tahapan ini menurut “kajaibanmenulis” yang penulis lansir pada akun Face Booknya.
Menariknya lima fase ini dapat membatu kita sebagai penulis pemula unutk mewujudkan impian menghasilkan tulisan yang bagus.
Terkdangan kita sering merasa tidak percaya diri alias tidak pede ketika tulisan belum selesai. Misalnya sering terdengar uapan ,
"Aduh tulisan gw bagus apa enggak yah?"
"Ihh.. gini jelek apa bagus yah? Ada yang kurang nggak ya?"
"Ehh tulisan gw perlu ditambahanin apa ya?"
Midset semacam ini kerap menghambat kreativitas kita dalam menulis. Padahal kita tahu sendiri kan bahwa penulis itu semakin sukses kalau ia semakin kreatif.
Selama ini kadang kita menulis, asal menulis saja, tanpa mengikuti pola-pola teknik penulisan yang direkomendasikan.
Padahal ada 5 fase penulisan yang dapat kita ikuti guna memudahkan kita menulis dengan mudah.
5 fase tersebut adalah :
1. Prewriting
Fase prewriting adalah saat di mana kita mulai menemukan ide, lalu ide tersebut kita eksplorasi guna kita bentuk menjadi sebuah kerangka karangan (outline).
2. Drafting
Fase drafting adalah saat di mana kita mulai bekerja menulis naskah/tulisan yang kita kerjakan.
Di fase drafting inilah kita mengetik naskah/tulisan kita. Saat fase drafting ini kita harus menulis dengan bebas, tanpa perlu takut tulisan kita bagus atau tidak. Nah setelah fase drafting, nanti baru ada yang namanya revising dan editing
3. Revising
Fase revising, di saat inilah kita mulai memoles tulisan kita tadi dengan berbagai sentuhan "magic" supaya kualitas tulisan makin menarik.
Di fase revising barulah kita mulai merenungkan tulisan kita, kira-kira apa yang perlu ditambah, apa yang perlu diperbarui, dan apa yang bisa kita kreasikan.
4. Editing
Sementara di fase editing barulah kita mengedit tulisan kita, memperbaiki pola kalimat, mengedit ejaan dan kesalahan ketik, serta berbagai suntingan lainnya. Fase editing = saat kita mengedit naskah/tulisan kita.
5. Publishing
Fase publishing, tentu saja saat kita mempublikasikan tulisan ke public yang akan di kunsumsi oleh halayak rame.
kelima fase ini dapat kita terapkan ketika kita menulis apa saja, entah itu artikel, cerpen, naskah buku, dan sebagainya.
Intinya saat menulis, menulislah dengan bebas.
Seteluk, 7 April 2023
Lalu Fathurrahman,
Guru, Blogger yang bermimpi menjadi penulis hebat.
Menulis setiap hari siapa tahu bisa jadi buku.
Posting Komentar