Pernahkan sahabat sekalian melakukan sesuatu hal dengan rasa senang?
Melakukan sesuatu hal dengan rasa cinta? Ya itulah Passion.
Passion atau renjana merupakan kecenderungan yang kuat terhadap suatu aktivitas yang digemari oleh seseorang.
Passion atau renjana merupakan kecenderungan yang kuat terhadap suatu aktivitas yang digemari oleh seseorang.
Secara detailnya Passion diartikan keinginan unutk melakukan sesuatu dengan motivasi, antusiasme yang tinggi, antar motivasi dan emosi bertemu sehingga keduanya sama-sama kuat.
Lalu bagaimana menumbuhkan Passion dalam menulis?
Lalu bagaimana menumbuhkan Passion dalam menulis?
Bersama Bunda Kanjeng (Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd), "Menjadikan Menulis Sebagai Passion"
Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd dikenal dengan Bunda Kanjeng adalah seorang penulis, Motivator, dan Founder PMA Literasi Istikomah
Alhamdulillah
Dengan berbagi dan mengajak peserta untuk menulis, pada akhirnya bagi mereka yang mau berproses dan mau keluar dari zona nyaman, lalu mengikuti aturan main yang ada, juga berani mengambil tantangan ikut lomba, dan meraih sukses.
Jika dalam materi bunda menjelaskan tentang menulis menjadi passion yang menjanjikan. Bisakah dikaji lebih lanjut passion itu maksudnya bagaiman?
Passion atau renjana adalah satu gairah yang dimiliki semua orang. Bagaimana sesorang menjaga passion dan menyalurkannya menjadi sesuatu yang selalu ingin dan ingin lagi, sehingga tidak pernah padam.
Begitu juga dengan proses menulis. Ketika seseorang sudah menjadikan sebagai renjana, maka giat menulis tidak akan padam. Karena sudah menjadi kebutuhan bukan beban. Jadi ketika belum menulis ada sesuatu yang kurang.
Seperti layaknya bernafas, Sesak mendera saat oksigen berkurang.
Ya dengan menulis langsung plong, yang menjadi tantangan, mampukah kita menjadikan menulis itu satu kebutuhan, atau food suplemen yang akan membawa kita menjadi orang yang mulia.
Mengapa kita menulis?
Karena Bapak Ibu hebat dan saya sudah membaca link kompasiana yg muncul sehari tiga kali milik Founder KBMN (Kelas Belajar Menulis Nusantara) yakni DR. Wijaya Kusumah, S.Pd.M.Pd atau Om Jay.
Mengapa menulis versi Founder KBMN antara lain bisa traveling ke luar negeri, karena memang menulis bisa dapat duit dari gopay, bisa ketemu mas Menteri, bisa ketemu Pak Presiden. Bisa mengedukasi pembaca untuk berliterasi.
Dan yang tak kalah berharganya bisa keliling Indonesia karena menulis.
Sedang dari para alumni di kelas sebelumnya (KBMN) yang sudah merasakan suksesnya seperti. Bu Aam dan Mr. Dail sangat bahagia karena belum genap 1 tahun sudah punya 60 buku Antologi. Ini semua hasil dari Menulis saat mind set nya sudah diubah menjadi " Writing is My Passion”.
Kalau Ibu Kanjeng pribadi yang belajar menulisnya saat senja tentu saja ini Menulis bagian dari healing. Sudah usia 50 tahun bagaimana supaya bisa punya kacamata 5 dimensi saat membaca menulis dan berbicara.
Lalu apa hubungannya menulis dengan healing?
Bagaimana agar tulisan saya memiliki takdir yang baik, dan bisa sebagai pemberat amal saya di dunia.
Sebagai manusia tentu tak pernah lepas dari masalah. Dari mulai masalah upil yang sipil, sampai masalah yang besar dan menggurita.Nah disini seseorsng perlu healing, Menulis bisa jadi satu solusi.
Yang paling sederhana seseorang langsung mohon dan menuliskan masalah yang ada. Konsultasi pada Allah lewat tulisan. Setelah itu dibaca, mau dimusnahkan atau mau diabadikan terserah saja. dada menjadi lapang, pikiran tenang dan masalah pun hilang.
Bagaiman kalau serng guru meu mngajak murid-muridnya menulis antologi, misalnya puisi atau lainnya, bagaiman mendapatkan penerbit yang dapt membukukannya?
Sudah ada rencana mulia untuk mengajak anak/ siswa menulis. Bila ibu Kepala sekolah, bisa bersinergi dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia untuk membuat panduan dan mengajak siswa menulis dengan tema yang mendidik.
Untuk urusan pracetak dan cetak ada paket hemat untuk karya antologi siswa juga guru. Alhamdulillah ibu kanjeng sudah membersamai guru dan siswa berantologi dengan menggunakan dana BOS (Bantuan Oprasional Sekolah) . Buku bisa dipamerkan saat wali murid ambil rapot sebagai aksi nyata yang bisa untuk mengisi perpus sekolah.
Berdasarkan pengalamanya karena setiap penulis berproses menjadi seorang penulis itu tidak sama. Ada yang ditugaskan oleh Kepala sekolahnya, ada yang memang sudah hobi membaca dan ingin menjadi penulis. Tetapi semua itu bukan KEBETULAN, semua harus ada usaha untuk naik kelas.
Apakah menulis di era digital masih relevan..ditengah banjirnya youtube, tiktok dan media media yang bisa mengirim pesan yg lebih visual ? Sebagai gambar sekarang orang suka nonton video dibanding membaca, bagaimana menjawab tantangan ini?
Jangan risau dengan adanya digital, tiktok juga youtube. Percayalah kegiatan literasi bisa dalam bentuk buku atau ebook.
Untuk menjawab tantangan ini sering adakan lomba dan menghidupkan Literasi di segala lini. Supaya laris manis kita harus memiliki teknik marketing yang jitu.
Bagaimana cara agar bisa tetap menulis setiap hari. Terkadang jika tidak ada mood, satu tulisan pun tidak bisa muncul. Sudah dicoba berkali-kali tetap nihil.
Untuk bisa Istikamah. Saat writing block kita bisa berselancar atau googling atau membaca buku motivasi yang disukai. Atau kadang juga dilakukan menjadi pendengar yang baik. Insyaallah mood akan terjaga.
apa perbedaan hobi dan passion,Jika seseorang mempunyai keinginan menulis tapi kesulitan dalam menulis apakah berarti bukan passionnya?
Kalau hobi sepertinya bisa ditahan bila kondisi tidak memungkinkan. Sedang Passion lebih, seperti kebelet BAB (Buang Air Besar) yang tak tertahan harus segera ditunaikan agar Plong.
Kegiatan menulis memang bisa menjadi solusi pemecahan masalah,
Tetapi, jika tidak hati-hati menulis bahkan bisa mendatangkan masalah. Ingat pepatah, jaga mulutmu karena ia Harimaumu. Demikian pula menulis, jaga penamu karena ia bisa juga menjadi Harimaumu.
Disini diperlukan kecerdasan dalam menulis. Kembali ke NIAT, apakah mau curhat, mengumbar aib, atau mau show off, atau mau menyampaikan pesan yang mulia. hanya Allah yang tau.
ketika punya topik untuk ditulis,susah mulai kata-kata awalnya, bagaimana cara memulai menuangkan ide?
Untuk memulai satu tulisan kalau yang non fiksi bisa berkiblat pada buku ajar atau buku karya ilmiah.Sedangkan untuk fiksi. Kalimat pertama atau istilahnya LEAD dibuat semenarik mungkin. Bisa dengan kutipan, dialog atau pertanyaan yang membuat pembaca penasaran.
Apakah ada tips khususnya bunda??saya kok ya susah konsentrasi ya, saat ide muncul buat merangkai kata tu kok susah banget bu? mungkin ibu punya solusi terperinci?
Buat kerangka dulu, cukup buat kalimat besarnya juga tokoh harus sesuai semua nama jangan salah nama.
Selain itu juga baca beberapa nopel yang tokohnya kuat akan terlihat setiap tokoh dirinci dengen baik, ada yang mengalir saja. terpenting pesan moral dari penulis itu sampai kepada para pembaca.
Bagaimana cara melahirkan ide menulis sebagai passion, terkadang masih saja kita terpengaruh hal yang kurang baik.
Niat yang kurang baiknya itu harus dibuang, diniatkan tulisannya dibaca banyak orang. Selain itu juga niatkan untuk bisa mengedukasi pembaca.
Bagaimana menumbuhkan kebiasaan menulis bagi siswa SD? Kita ketahui selama ini siswa dicekoki hanya pelajaran saja. Adakah kiat memulai imajinasi siswa menjadi kebiasaan yang lahir dari mereka sendiri dan akhirnya menjadi rutinitas. Mereka bisa menulis secara natural dan bisa dikembangkan menjadi karya.
Untuk anak usia sekolah dasar maka mulai dari yang ringan-ringan saja, libatkan wali kelasnya misalnya dengn memulai dengan pantun yang sederhana, anak usia sekolah dasar diajarkan menulis puisi antologi, misalny dengan tema kebngsaan keaifn lokal, menyangi keluarga gotong-royong pokoknya yang ada di profil Pancasila bisa dijadikan buku sehingga bisa menjadi aksi nyata bagi siswa itu sendiri maupun gurunya.
Bagaimana strategi kita bisa tetap konsisten untuk terus semangat menulis?
Apabila kita bisa healing dengan menulis apa saja, seperti diary kehidupan kita, bagaimana kita bisa mengolah emosi kita dalam menulis karena untuk tetap menjaga sesuai dengan aturan dimana kita meletakkan tulisan kita?.
Untuk anak usia sekolah dasar maka mulai dari yang ringan-ringan saja, libatkan wali kelasnya misalnya dengn memulai dengan pantun yang sederhana, anak usia sekolah dasar diajarkan menulis puisi antologi, misalny dengan tema kebngsaan keaifn lokal, menyangi keluarga gotong-royong pokoknya yang ada di profil Pancasila bisa dijadikan buku sehingga bisa menjadi aksi nyata bagi siswa itu sendiri maupun gurunya.
Bagaimana strategi kita bisa tetap konsisten untuk terus semangat menulis?
Apabila kita bisa healing dengan menulis apa saja, seperti diary kehidupan kita, bagaimana kita bisa mengolah emosi kita dalam menulis karena untuk tetap menjaga sesuai dengan aturan dimana kita meletakkan tulisan kita?.
Agar dapat konsisten dalam mnulis, jangan keluar dari komunitas grup penulis, ubah mid set itu menulis adalah passion selalu ada waktu untuk menulis. Apakah dalam hal kecil ataukah hal yang besar yang sudah direncanakan , bila perlu diawal bulan membuat catatan khusus target yang akan ditulis.
Bagaimana menumbuhkan rasa percaya diri, bahwa tulisan kita layak dibukukan?
Kita sebagai pemenang dari sekian banyak sprema yang dibuahi dalam Rahim. Semua punya potensi tinggal digali, tempatkan diri dalam suatu kominitas, tulisan yakini akan menemukan takdrinya atau pengemarnya, punya kosakata yang baik kesemuanya iti tidak didaptkan secara instrsn namaun diawali dengan action dengan memulai, menulis, menulis dan mnulis, dan membaca tulisan orang lain
Bagaimana cara menjaga mood agar selalu terjaga,sehingga menulis sebagai passion terpatri dalam diri
Kita sebagai pemenang dari sekian banyak sprema yang dibuahi dalam Rahim. Semua punya potensi tinggal digali, tempatkan diri dalam suatu kominitas, tulisan yakini akan menemukan takdrinya atau pengemarnya, punya kosakata yang baik kesemuanya iti tidak didaptkan secara instrsn namaun diawali dengan action dengan memulai, menulis, menulis dan mnulis, dan membaca tulisan orang lain
Bagaimana cara menjaga mood agar selalu terjaga,sehingga menulis sebagai passion terpatri dalam diri
Agar pasion itu dapat terpatri dalam diri tetap berada dalam komunitas saling komporin dengan demikian selalu ada ide yang bisa kita tulis, omjay misalny selalu ada ide yang menarik unutk ditulis kisah peribadi atau kisah yang ada di sekeliling kita, bisa jadi ladang dalam bentuk tulisan.
Bagaimana caranya agar bisa konsisten menulis?
Seringkali ada banyak ide, tapi tidak ada waktu untuk menulis. Namun dilain waktu, ketika ada kesempatan untuk menulis malah tidak ada ide unutk menulis.
Menginginkan agar bisa istikomah konsisten, komutmen terus menulis, jangan jadikan menulis sebagai beban jadikan menulis itu sebagai satu kebutuhan.
Ketika belum menulis kayaknya gak bisa belum tidur, bila menemukan ide, dalam hidupan sehari-hari, salah satu yang kita lihat, mid mapping akan memancing menjadi ide yang sangat mener menarik.
Seringkali ada banyak ide, tapi tidak ada waktu untuk menulis. Namun dilain waktu, ketika ada kesempatan untuk menulis malah tidak ada ide unutk menulis.
Menginginkan agar bisa istikomah konsisten, komutmen terus menulis, jangan jadikan menulis sebagai beban jadikan menulis itu sebagai satu kebutuhan.
Ketika belum menulis kayaknya gak bisa belum tidur, bila menemukan ide, dalam hidupan sehari-hari, salah satu yang kita lihat, mid mapping akan memancing menjadi ide yang sangat mener menarik.
Penutup sebagai manusia hanya bisa mengajak kebaikan dan agar bisa bersama-sama naik kelas dengan menulis. Karena menulis adalah keterampilan tertinggi saat mengolah rasa, mengolah kata, dan merangkainya jadi pesan yang bermakna bagi si pembaca.
Dan yang terpenting lagi dari apa yang kita tulis Allah rida. Sehingga ada nilai ibadahnya dan insyaallah dengan menulis kita bisa mulia di mata Allah. Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin.
Dan yang terpenting lagi dari apa yang kita tulis Allah rida. Sehingga ada nilai ibadahnya dan insyaallah dengan menulis kita bisa mulia di mata Allah. Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin.
Resume 2
Nara Sumber
Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd
Moderator:
Widya Setianingsih, S.Ag
Rabu, 11 Januri 2023, KBMN-28
Salam kenal, saya pernah tugas d SMAN 1 Seteluk. Tulisan yg sangat menginspirasi, semangat menulis!
BalasHapusTerimakasih,
HapusSalam kenal juga Bun, saya juga posisinya di Seteluk KSB
Hebaat..tulisanx ringan dan enak dibaca
BalasHapusAlhamdulillah mudah-kudahan, bisa lanjut ketahap berikutnya..
HapusBagus dan komplit ....
BalasHapussilakan komentar di tulisan saya :
https://ragungps.blogspot.com/2023/01/rutinitas-jumat-pagi.html
Saya sudah meluncur kelognya bang..
HapusNulis di km 50.....th
BalasHapusSebuah zona istimewa.